
Kehadiran Direktur ICAST di salah satu kota besar di Turkiye, Sakarya, selama dua hari diisi dengan tiga pertemuan penting. Tiba tengah hari Sabtu, 21 Januari 2023 langsung menuju ke Murabit Egitim Vakfi, institusi pendidikan wakaf di daerah Esentepe, Serdivan. Seorang murid di lembaga wakaf tersebut yang berasal dari Indonesia, Abdurrachman, turut membersamainya sejak kedatangan hingga kunjungan ke beberapa tempat di musim dingin yang terasa lebih hangat.
Agenda pertama pertama bertempat di Madrasah wakaf Dar Ibnu Abbas yang berdiri sejak 2008 dan memiliki bangunan 4 lantai yang fungsional. Apartemen hasil wakaf ini disetiap lantainya disediakan sejumlah fasilitas pendidikan yang memadai. Mulai dari masjid, lapangan, asrama, ruang kelas, perpustakaan, kantor, kantin, dapur hingga ruang gym yang berisi sejumlah sarana pendukungnya. Memiliki 60 murid yang tinggal dalam asrama dengan sejumlah guru atau syeikh yang datang untuk mengajar semua materi berbahasa Arab dengan ikhlas. Para murid berasal dari banyak negara seperti Malaysia, Russia, Suriah, Kirgistan, Uzbekistan, Turkiye dan benua Afrika. Menurut Abdurrachman, yang memasuki tahun kedua di asrama, mereka belajar tanpa dipungut biaya pendidikan alias gratis.
Silaturahim dengan Pimpinan lembaga tersebut dilakukan di lantai 4 yang juga berfungsi sebagai masjid, ruang seminar dan pertemuan. Adalah Syeikh Ismail Haqqi Erren yang menyambut dan menemui langsung Direktur ICAST dengan bahasa Arab yang fasih. Salah satu topik pembicaraan terkait pesannya kepada umat Islam untuk tidak kehilangan nilai-nilai agama karena jika ianya pudar maka kerugian dan penyesalan yang akan dirasakan. Wakaf sebagai instrumen muamalah yang penuh berkah mesti diamalkan dan dikembangkan karena institusi ini modal utama untuk kemandirian umat. Sejumlah pelajar dan guru turut menyaksikan pertemuan kedua pimpinan lembaga yang aktif dan berkomitmen untuk memajukan perwakafan di Indonesia dan Turkiye.
Pertemuan kedua diadakan dalam acara Musyawarah Besar Ikatan Keluarga Pondok Modern (IKPM) Turkiye di Gedung Kementerian Kepemudaan, Sakarya. Direktur ICAST yang juga salah satu pembimbing organisasi alumni Gontor tersebut berkesempatan memberikan sambutan sekaligus pengenalan ICAST sebagai pusat studi wakaf internasional. ICAST siap berkolaborasi dengan sejumlah program unggulan IKPM seperti mengisi salah satu rubrik Majalah Medeniyet terbitan mereka. Acara tahunan ini digelar sukses oleh panitia yang berdomisili di Sakarya. Organisasi nirlaba yang beranggotakan 405 orang ini didominasi oleh mahasiswa yang berasal dari puluhan universitas wakaf di sejumlah provinsi di Turkiye. Dalam kesempatan sambutannya, Direktur ICAST seperti telah menyapa mayoritas masyarakat di Turkiye. Terbukti hadirin yang mendengarkan paparan tentang pusat studi wakaf ini ada yang datang 17 jam dari daerah Agri, Corum, Kahramanmaras dan Karabuk.
Kegiatan silaturahim di Sakarya ditutup dengan kunjungan ke Yayasan Hayrat pada sore hari. Disambut oleh 4 orang mahasiswa asal Jawa Barat yang tinggal di gedung wakaf Yayasan tersebut. Setelah shalat maghrib berjamaah di lantai teratas, salah satu pengurus, Nuri Hoca, menemui Direktur ICAST dengan sambutan kekeluargaan. Perbincangan hangat seputar pengelolaan wakaf berlanjut hingga ke lantai dasar yang berfungsi sebagai ruang jamuan makan. Bersama sejumlah mahasiswa dari beberapa negara, diskusi tentang wakaf dan perkembangannya di kedua negara semakin antusias. Sayang, petang semakin larut dan agenda silaturahim di Sakarya harus disudahi. Namun dua hari yang produktif memberi kesan yang berarti untuk dibawa pulang sebagai cinderamata bermakna.



Reporter : Shaheeda Karabuk
Leave a Reply